nusakini.com--Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, UNBK tidak semata ujian para siswa madrasah, tapi juga ujian bagi Ditjen Pendidikan Islam dalam mengelola madrasah. 

"UNBK ini, sejatinya bukan hanya ujian untuk siswa-siswi kita. Selain putra-putri kita yang diuji secara individu, sistem dan proses belajar mengajar di madrasah kita ini juga diuji, sejauh mana capaian proses belajar mengajar kita selama ini," terang Dirjen, Senin (09/04). 

"Bahkan, saya sebagai Dirjen, Pak Direktur dan kita semua juga sedang diuji. Hasil dari UNBK ini nanti, sejatinya merefleksikan kompetensi pengetahuan yang selama ini kita proses, untuk melihat capaian kita secara kolektif," tambahnya.  

Kepada para siswa, Kamaruddin berpesan tentang pentingnya kedisiplinan dan keuletan. Sebab, hal itu juga dapat menentukan hasil akhir. "Jangan tegang, tetap fokus dan jangan lupa berdoa untuk mendapat hasil maksimal dan terbaik. Kalian adalah generasi milenial penerus bangsa. Tantangan yang akan kalian hadapi lebih besar, lebih berat dan hebat dari pada kami generasi zaman old," pesannya. 

Dirjen melihat, dibutuhkan kompetensi lebih di zaman revolusi industri keempat ini. "Di zaman revolusi keempat ini, dibutuhkan kompetensi luar biasa. Tidak bisa tidak, di zaman digital ini, ditandai dengan banyak kecerdasan. Banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin dan robot," ungkap Dirjen. 

MAN 1 Kota Bekasi Diresmikan pada 1993. UNBK MAN 1 Kota Bekasi tahun ini diikuti 481 siswa/siswi dari jurusan IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) dan MIA (Matematika dan Ilmu Alam).  

Dari MAN 1 Kota Bekasi, Dirjen dan rombongan melanjutkan peninjauan UNBK ke MA Annida al-Islamy, salah satu MA tertua dan terbesar di Kota Bekasi. Ikut mendampingi Dirjen, Direktur Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan Madrasah Ahmad Umar, Kabid Penmad Kanwil Jabar dan Kakankemenag Kota Bekasi. (p/ab)